Rezeki dan Ujian


Ini merupakan amanah yang telah Allah berikan.
Saat pertama kali aku mengenal istriku, sudah terasa bahwa akan ada beban dipundak yang lebih besar saat menikah kelak. Akan ada pendamping yang harus selalu diberi makan setiap hari, baik saat ada uang, ataupun tidak ada uang. Sudah tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri saja, karena akan ada penumpang dibelakang yang selalu mengikuti kemanapun aku pergi.

Hingga waktunya, saat itu telah tiba. Berbagai macam lika-liku kami jalani. Tersenyum, sedih, dan percekcokan, bisa tidak bisa harus kami jalani. Bahkan masalah kecil sekalipun bisa menjadi besar hanya karena beda pendapat.

Beberapa lama kami menjalani hidup berdua seperti itu, sampai dokter menyatakan bahwa istriku telah berbadan dua. Rasa kebahagian yang tak terhingga menyelimuti hati kami berdua, hingga kupeluk erat istriku untuk mengungkapkan rasa kebahagiaan itu. Namun bingkai dan seni dari rumah tangga kami masih terus menyelimuti, senyum tawa dan tangis sedih masih terus menjadi momok yang harus kami hadapi bersama. Dan perbedaan pendapat masih enggan untuk beranjak dari kehidupan kami berdua hingga keluarga kami sekarang menjadi tiga orang.

Ya. Kami sekarang telah dikaruniai seorang anak laki-laki. Alhamdulillah dengan izin Allah, istri melahirkan dengan normal dan anak kami lahir dengan normal tanpa ada cacat. Hari-hari kami sekarang lebih berwarna dengan kehadiran si buah hati. Setiap hari kami disibukkan dengan ganti popok dan menemaninya.

Tapi jauh didalam hatiku yang paling dalam, ada rasa tanggung jawab besar yang harus kujalani. Aku harus mendidik istri dan anak. Aku harus menjaganya agar tidak salah jalan. Harus selalu mengajarkan kebaikan kepada keduanya. Bagaimana harus berpakaian, apakah sudah menutup aurat untuk istriku? Bagaimana harus melangkah agar anak tidak cenderung kepada keburukan?

Memang benar ini adalah rezeki yang telah Allah berikan kepadaku, namun ini juga menjadi ujian juga bagiku agar aku bisa mendidik keduanya agar lebih baik. Tapi setidaknya, hingga saat ini, aku merasa bahwa kehidupan kami bahagia, apalagi setelah kehadiran anak kami ini.

Terima kasih ya Allah atas karuniamu...

Posting Komentar

0 Komentar